Kamis, 18 Februari 2016

Tugas membuat Famflet

tugas lagi,, lagi-lagi post tugas,,,kali ini tugas famflet, membuat sebuah famflet tentang promosi toko abal-abal, mohon maaf jika terdapat kemiripan nama, tempat maupun gambar famflet ini hanya fiktif belaka  sebagai pemenuhan tugas kuliah semata.

Senin, 15 Februari 2016

Tugas Mendesain Booklet

Kesan pertama dalam tugas mendesain Booklet, aplikasi yang digunakan adalah Corel Draw x4













Jumat, 25 September 2015



GOOD AND BAD IN MULTIMEDIA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas
Matakuliah Teori Multimedia
Yang dibina oleh :
Andreas Syah Pahlefi S.Sn, M.Sn








Oleh :
Misyatul Umayah
NIM 130251613144




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA
JURUSAN SENI DAN DESAIN
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2015





BAB I
Pendahuluan
a.      Latar Belakang
Multimedia sekarang ini digunakan manusia dimana saja dan kapan saja, digunakan siapa saja mulai dari yang dewasa hingga anak kecil. Terkadadang manusia tidak mengetahui bahwa yang mereka gunakan termasuk multimedia. Multimedia di  sekitar kita memberikan banyak perubahan pada kehidupan manusia, hal tersebut juga didukung dengan perkembangan iptek yang berkembang.
Kelebihan  multimedia adalah menarik indera dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara dan gerakan. Lembaga riset dan penerbitan komputer, yaitu Computer Technology Reseach (CTR) , menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20 % dari yang dilihat dan #0 % dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50 % dari yang dilihat dan didengar dan 80 % dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. Maka multimedia sangatlah efektif. Sehingga multimedia menjadi tool yang ampuh untuk pengajaran dan pendidikan serta untuk meraih keunggulan bersaing perusahaan.
Multimedia akan membantu meratakan zaman informasi ke jutaan orang yang belum memakai komputer. Dari suvei Roper yang diseponsori IBM didapati lebih dari separuh responden tidak menginginkan komputer, yang buth manual (washington Post 27/12/73, Business: 13). Maka multimedia memberikan kunci kepada industri komputer untuk mencapai pasar yang belum tersentuh ini, yang akan menyebabkan ledakan penggunaan komputer. Bahkan multimedia dipakai oleh perusahaan dunia menyediakan material pemasaran kepada dealernya yang akan mengiklankan di surat kabar, televisi atau di internet.
Dari berbagai media informasi, multimedia memilki suatu kelebihan tersendiri yang tidak dapat digantikan oleh penyajian media informasi lainya. Kelebihan dari multimedia adalah menarik indra dan menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan,suara dan gerakan. Lembaga riset dan penerbitan komputer yaitu Computer Technology Research (CTR) menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20 %  dari yang dilihat  dan 30 % dari yang didengar. Tetapi orang mengingat 50 %  dari yang dilihat dan didengar dan 80 % dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. Ketika orang atau pengguna menggunakan perangkat komputer sendiri akan merasakan kekurangan dari perangkat itu sendiri, padahal komputer itu sendiri sudah termasuk dalam hal multimedia, karena terdiri dari text, graphic, audio, video dan animasi seperti definisi multimedia sendiri.
Kelebihan dan Kekurangan suatu multimedia tentunya  banyak, ketika suatu fungsi berjalan pasti dibelakan fungsi itu berjalan pula kekurangan-kekurangan yang mungkin bisa menjadi pelengkap atau bisa dikembangkan lagi dari kekurangan itu sendiri. Seperti ketika jaman dahulu multimedia yang sangat terbelakang bisa dibilang karena terdiri dari beberapa pixel saja, untuk ukuran gambar atau foto. Animasi yang kurang atau masih menggunakan 2D atau 2 Dimension yang masih kotak-kotak. Tetapi sekarang setelah melihat kekurangan tampilah animasi yang halus dan bagus, bahkan bisa sepeti halnyata. Seperti film terkenal Avatar yang menggunakan multimedia yang sangat canggih.
Pada multimedia, tentunya mempunyai suatu kelebihan dan kekurangan. Lalu untuk mengetahui suatu kelebihan dari suatu multimedia, tentunya harus mengetahui definisi dari kelebihan multimedia. Pada setiap multimedia yang ada pasti terdapat kajian-kajian yang penting untuk dibahas. Kajian yang mengandung nilai-nilai positif dan negatif yang perlu kita ketahui.
Dari banyaknya multimedia disekitar kita, berdampingan dengan kita, bahkan kita gunakan setiap hari, pasti dapat kita rasakan baik buruknya multimedia tersebut bagi kita. Sebagai pengguna multimedia perlu kita mengetahui baik buruknya multimedia tersebut bagi kita. Penulis merasa perlu membahas baik buruk multimedia agar kita lebih selektif dan lebih bijak dalam menggunakan multimedia untuk kelangsungan hidup dalam perkembangan iptek yang terus berkembang.

b.      Rumusan masalah
Makalah ini akan membahas tiga jenis multimedia yang dipilih oleh penulis dan akan menjeleskan:
1.      Bagaimanakah profil dari multimedia tersebut?
2.      Apasajakah baik buruk multimedia itu dari kajian  fungsi, kajian nilai, dan kajian maknanya?




















BAB II
Pembahasan
A.      E-Learning sebagai multimedia pembelajaran
a.      Profil multimedia
Istilah e-learning memiliki definisi yang sangat luas. Namun, secara sederhana e-learning dapat diartikan dari huruf “e” yang merupakan singkatan dari elektronik dan kata “learning” yang bearti pembelajaran. Dengan demikian e-learning bisa diartikan sebagai pembelajaran dengan memanfaatkan bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer.
E-learning untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, e-learning terus mengalami perkembangan dari masa ke masa.
Sekarang, hampir semua perguruan tinggi memiliki situs, meski tidak semuanya dilengkapi dengan fasilitas e-learning. Mudahnya membuat web atau blog juga membuat banyak sekolah membuatnya. Demikian pula blog-blog yang dibangun oleh guru, yang sebagian sengaja untuk digunkan sebagai tempat untuk membagikan materi kepada peserta didik, bahkan sebagian lagi sudah digunakan untuk melakukan evaluasi (test) secara online.
b.      Kajian fungsi
E-learning memiliki fungsi sebagai salah satu multimedia yang memberikan kesempatan belajar dan mengajar dimana saja dan kapan saja. Pendidik dan peserta didik tidak dituntut untuk duduk berkumpul disuatu tempat untuk melakukan proses pembelajaran, mereka hanya cukup duduk didepan komputer atau gedjet mereka yang memiliki akses internet, dan kemudian melakukan kegiatan belajar mengajar.
E-learning memiliki fungsi efisien yaitu lembaga penyelenggara e-Learning dapat mengurangi bahkan menghilangkan biaya perjalanan untuk pelatihan, menghilangkan biaya pembangunan sebuah kelas dan mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pelajar untuk pergi ke sekolah. Penggunanya cukup belajar di depan komputer saja tanpa harus repot-repot mempersiapkan akomodasi biaya yang tidak etrlalu banyak.
Kegiatan belajar seperti ini tengah digandrungi karena perkembangan jaman yang semakin pesat. Apa saja dapat dilakukan di komputer dan gadjet yang mudah dijangkau tanpa harus bersusah payah datang ke sekolah untuk belajar. Pembelajaran akan lebih evisien waktu, contoh seperti waktu perjalanan menuju sekolah. Dengan media ini dimanapun guru berada tetap bisa mengajar untuk peserta didiknya.
c.       Kajian nilai
Nilai sosial diperlukan dalam proses pembelajaran, saling bersosialisasi secara langsung perlu untuk proses pembelajaran. Namun, dalam e-learning guru dan siswa atau siswa dengan siswa tidak dapat berinteraksi secara langsung. Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar. 
Pemakai dapat dengan mudah menggunakan aplikasi e-Learning dimanapun juga selama mereka terhubung ke internet. e-Learning dapat dicapai oleh para pemakai dan para pelajar tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. Kemampuan bertanggung jawab : Kenaikan tingkat, pengujian, penilaian, dan pengesahan dapat diikuti secara otomatis sehingga semua peserta (pelajar, pengembang dan pemilik) dapat bertanggung jawab terhadap kewajiban mereka masing- masing di dalam proses belajar mengajar.
d.      Kajian makna
Makna yang terkandung pada e-learning adalah belajar tidak hanya di dalam kelas saja. Dengan e-learning orang dapat belajar bersama dalam waktu yang sama walau jarak memisahkan mereka. Pembelajaran tidak harus disusahkan pada transportasi, cukup dengan belajar di depan komputer guru dan murit dapat melakukkan kegiatan belajar-mengajar.


B.      Film animasi “ Dr. Deuss The Loraks”
a.     
Profil multimedia

Judul Film        : Dr. Deuss The Lorax
Sutradara         : Chris Renaud dan Kyle Balda
Penulis             : Ken Daurio dan Dr. Seuss
Pemain          : Danny DeVitoEd HelmsTaylor SwiftZac Efron, Rob Riggle, Betty White, Jenny Slate, Nasim Pedrad, Stephen Tobolowsky, Elmarie Wendel, Danny Cooksey
Produser          : Chris Meledandri, John Cohen, dan Janet Healy
Produksi          : Universal Pictures
Jenis Film        : Animasi
Dr. Seuss the Lorax adalah sebuah film yang digarap oleh sutradara handal yaitu Chris Renaud dan Kyle Balda dan didistribusikan oleh Universal Pictures.Film animasi berbasis 3D buatan Illumination Entertainment ini dibuat berdasarkan buku cerita anak-anak karangan Theodor Seuss Giesel atau akrab dipanggil Dr. Seuss. Selain kisahnya yang penuh pesan moral, film ini juga didukung banyak nama besar sebagai pengisi suaranya. Chris Renaud, sang sutradara berhasil meyakinkan Danny DeVito, Zac Efron, Taylor Swift, Ed Helms, dan Betty White untuk ikut mengisi suara karakter animasi dalam film ini.
Pada dasarnya, film Dr. Seuss The Lorax memiliki cerita yang sangat sederhana. Sang sutradar film ini ingin mencoba membangkitkan semangat generasi muda untuk melestarikan alam demi kehidupan masa depan yang lebih baik. Namun lewat tangan dingin sutradara Chris Renaud dan Kyle Balda, alur film ini seakan dimodifikasi dengan bentuk yang lebih menyenangkan seperti menambahkan unsur musikal didalamnya. Walaupun begitu, film ini tidak terkesan seperti film musical.
Dengan menawarkan nuansa gambar yang sangat cerah dan tokoh-tokoh animasi lucu seperti beruang, burung, ikan, dan karakter penjaga hutan yang bertubuh mungil berwarna oranye yaitu Lorax, dapat dipastikan secara tidak langsung film ini akan sangat jauh dari kesan membosankan. Film ini bertema tentang Kelestarian Lingkungan. Dr. Seuss the Lorax bercerita tentang kehidupan di sebuah kota yang bernama Thneed-Ville, sebuah kota yang semua benda di dalamnya artifisial. Bukan hanya rumah dan jalanan saja, bahkan sampai pohon pun tak ada yang benar-benar asli.
Alur yang digunakan dalam film ini adalah alur campuran. Walaupun begitu, film ini lebih dominan menggunakan alur maju. Latar dalam film ini diperihatkan dengan jelas, sehingga penonton dapat memahami dengan jelas latar film ini. Cerita ini berawal dari kehidupan di sebuah kota yang bernama Thneed-Ville, kota yang semua benda di dalamnya artifisial. Bukan hanya rumah dan jalan, bahkan sampai pohon pun tak ada yang benar-benar asli. Pepohonannya diproduksi oleh industri dan bisa diatur untuk musim semi, musim salju, dan untuk disko. Sedangkan untuk mendapatkan udara segar, penduduknya membelinya di perusahaan milik O’Hare (Rob Riggle). Kota ini dibatasi tembok tinggi dan tak seorang pun penghuninya boleh melewati tembok ini. Semuanya sudah tersedia dan tak ada gunanya keluar dari batas kota. Semua orang patuh, kecuali Ted (Zac Efron). Ted harus melewati batas kota untuk mencari apa yang jadi impian Audrey (Taylor Swift).
Audrey ingin melihat pohon yang sesungguhnya, bukan sekedar replika buatan manusia. Kalau itu yang diinginkan Audrey, Ted akan mencarinya. Apa pun akan ia lakukan untuk mendapatkan perhatian gadis yang jadi pujaan hatinya ini. Tentu saja ini bukan perkara gampang, tapi tekad Ted sudah bulat. Ia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pohon-pohon yang dulu tumbuh bebas di muka bumi.
Perjalanan panjang mempertemukan Ted dengan Once-ler (Ed Helms). Once-ler memang bukan pribadi yang ramah. Ia sengaja mengasingkan diri dari keramaian. Dari Once-ler pula Ted mengenal nama The Lorax (Danny DeVito) yang konon bertekad melindungi alam ini dari kerusakan. Sayang usaha The Lorax gagal. Semua pohon kini sudah musnah. Satu-satunya harapan yang tersisa adalah bila Ted berhasil menemukan benih pohon dan ini bukan sesuatu yang gampang.
Walaupun film ini berjudul Lorax, akan tetapi Lorax bukanlah tokoh utama di cerita ini. Onceler bahkan lebih terkesan sebagai tokoh utama, walaupun sebenarnya yang menjadi fokus cerita adalah Ted. Alur cerita dalam film ini agak membingungkan karena alurnya yang campuran tersebut, namun tokoh-tokoh di dalamnya memiliki watak dan bentuk yang jelas dan berbeda. Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari namun tetap sopan dan santun. Sehingga mudah dipahami dan dapat ditonton untuk semua usia.

b.      Kajian fungsi
Seperti halnya film yang lain fungsi dari film ini adalah sebagai hiburan. Namun, selain fungsi hiburan film ini juga memiliki fungsi edukasi. Dimana penonotonya disuguhkan tontonan yang bermanfaat yang mengajak unruk perubahan menuju lebih baik dari pada sebelumnya.
Pesan yang dapat kita ambil dari film ini adalah kita harus menjaga kelestarian lingkungan agar kita bisa tetap menikmati sumber daya yang disediakan oleh alam. Menjaga kelestarian lingkungan adalah hal yang sangat penting. Alam ini tidak dapat kita jaga sendirian, sehingga kita harus mengajak sesama manusia untuk bersama-sama menjaga alam ini. Walaupun begitu, kita tetap harus memulainya dari diri kita sendiri.



c.       Kajian nilai
Film ini memiliki nilai edukasi yang tinggi khususnya bagi anak utuk belajar mencintai alam dan lingkunaganya. Film animasi yang berjudul “Dr. Seuss The Lorax” berhasil menarik perhatian penulis untuk mengangkatnya sebagai media hiburan yang sekaligus media pembelajaran nilai kehidupan yang berharga. Yang untuk saat ini, isu global warming masih terngiang. Sehingga, akan membantu jika gerakan menanam pohon untuk bumi ini akan meminimalisir isu global warming tersebut. Seperti itulah, pesan yang ditangkap oleh penulis dalam film animasi “Dr. Seuss The Lorax”.

d.      Kajian makna
Dimana dari film kartun tersebut pada dasarnya hanya menyampaikan pesan untuk para generassi muda untuk tetap mencintai alam dengan memelihara dan merawat alam sekitar kita. Alam sekitar yang akan kita rawat dan pelihara dimulai dari pohon. Tumbuhnya pohon di sekitar kita harus terus digalakkan, sebab seperti yang kita ketahui pohon adalah sala satu tumbuhan yang sangat berjasa pada kehidupan kita. Pohon-pohon tersebut dapat menghasilkan udara yang segar untuk pernafasan kita. Dan udara segar ini secara cuma-cuma kita dapat dari sebuah pohon. Pohon-pohon itu hanya meminta kita untuk merawatnya dengan baik dengan tetap memberi asupan air dan zat hara untuknya serta tidak mengganggu metabolisme saat fotosintesis. Dimana hal-hal yang dibutuhkan pohon tersebut tidak sebanding dengan kita yang selalu memanfaatkan segala apa yang ada pada pohon. Speerti yang kita ketahui, kita tidak hanya memanfaatkan pohon untuk menerima udara segar saja tetapi juga jika ia memiliki buah, kita juga dapat memanfaatkannya sebagai bahan makanan kita. Dan jika pohon tersebut, juga memiliki batang yang kuat, kita juga pasti memanfaatkannya sebagai bahan bangunan atau perlengkapan rumah tangga yang lain. Dan masih banyak lagi yang dapat kita manfaatkan dari pohon yang tidak dapat disebutkan secara detail untuk artikel ini.
Selain hal itu, dari peran-peran yang diperankan dalam film animasi ini juga mengajarkan sifat tanggung jawab. Dimana sifat tanggung jawab ini wajib dimiliki oleh setiap manusia atas segala perbuatan yang telah dilakukannya. Jika setiap manusia mau untuk bertindak tanggung jawab pasti kehidupan manusia akan senantiasa nyaman dan tenteram. Di dalam film animasi ini, diceritakan peran The Oce-Ler yang tidak mendengarkan amanat The Lorax untuk menjaga hutan dengan baik. Ia terlalu tamak dengan hasil pekerjaannya yang menebang semua pohon di hutan untuk dijadikan barang-barang yang banyak digunakan manusia. Hingga, suatu ketika ia sadar bahwa ia melanggar amanat yang diberikan The Lorax padanya dan hanya penyesalan yang ia hadapi selama hidupnya hingga masa tuanya datang. Dari peran tersebut kita juga dapat mengambil pelajaran bahwa sifat tamak akan menghancurkan kehidupan kita. Sifat tamak akan menghilangkan akal sehat kita, juga akan membuat penyesalan di kemudian hari yang tidak akan bisa dibayar dengan apapun. Maka dalam kehidupan yang saat ini telah berjalan, sebaiknya kita benar-benar harus hati-hati. Lebih banyak bersyukur atas segala pemberian-Nya dan menepati segala perintah-Nya akan membawa kehidupan manusia tenteram dan damai sepanjang masa.

C.      Game “My Talking Tom”
a.     
Profil multimedia

Nama game ini adalah “My Talking Tom”, game ini adalah game yang dapat dimainkan oleh siapa saja, dewasa hingga anak kecil. Namun, pada kentyataanya game ini kebanyakan dimainkan oleh anak kecil. game ini adalah game memelihara hewan peliharaan virtual yaitu kucing laki-laki yang bernama tom, namun nama dari kucing peliharaan tersebut dapat diganti dengan nama yang dikehendaki oleh pemain game ini. Game ini muncul sekitar tahun 2013, setelah banyaknya bermunculan game-game peliharaan virtual.
Di dalam game ini terdapat vitur-vitur pilihan seperti game-game tambahan di dalamnya, contohnya seperti tetris, balapan, dan lain-laian, game tambahan lain ini bertujuan untuk pemain dapat memainkan game lain didalam game ini dan mendapatkan koin yang bisa digunakan untuk berbelanja keperluan Tom, contohnya seperti pakaian, makanan, dan asesoris.
Tom atau si kucing, perlu di mandikan, diberi makan, diberi minum, dan diperhatikan. Si tom juga dapat berbicara layaknya manusia, ia dapat berdiri, menari, marah dan berbagai macam ekspresi lainya. Terdapat tingkat-tingkat keadaan di dalam diri tom. Jika tom lapar maka tom minta di beri makan dan minum. Tom memiliki tempat makan sendiri layaknya manusia, ia akan duduk diatas meja dengan piring diatasnya, apabila makanan habis pemain game harus berbelanja terlebih dahulu untuk menambah persediaan makanan Tom.
Perkembangan pertumbuhan Tom terlihat dengan level dimana pemain berada, semakin banyak level maka semakin tua Tom yang dipelihara. Pada perkenalan awal Tom adalah kucing yang berada di troli bayi, berkembang menjadi kucing dengan popok dan berkembang terus hingga menjadi kucing dewasa. Tom juga dilengkapi dengan mood, ia dapat marah apabila ekornya di sentuh-sentuh, dapat tertawa apabila perutnya di sentuh, dan dapat menjadi manja apa bila di elus-elus. Game ini benar-benar layaknya memelihara hewan sungguhan, permainan ini akan cepat membosankan bagi orang dewasa karena tidak ada hal-hal yang menantang didalamnya, game ini hanya dimainkan apabila waktu luang saja. Namun, jika anak kecil yang memainkanya akan berbeda, mereka dapat merasakan benar-benar memiliki hewan peliharaan tanpa harus takut memikirkan bahayanya memelihara hewan yang pasti memiliki insting liar walau tidak terlalu banyak.


  
b.      Kajian fungsi
Seperti halnya game-game lain fungsi My Talking Tom memiliki fungsi utama sebagai hiburan. Namun, My Talking Tom juga memiliki fungsi lain yaitu fungsi pembelajaran khususnya bagi anak. Game ini bisa membuat anak belajar bagaimana memelihara hewan, memperlakukan mahluk hidup lain dengan baik. Anak yang dirasa belum bisa memelihara hewan di dunia nyata dapat belajar memelihara Tom si kucing, belajar menyayanginya, dan memperhatikanya layaknya hewan di dunia nyata. Rasa kasih sayang dalam memperlakukan Tom dapat diaplikasikan kepada mahluk hidup lain, anak akan belajar memperlakukan orang lain dengan baik.
Fungsinya sebagai hiburan terkadang dapat membuat anak melupakan kepentinganya untuk belajar dan malah bermain game ini, efek negatif inilah yang sepatutnya dihilangkan. Apabila tom lapar, kotor, atau ingin ketoilet akan ada pemberitahuan sehingga membuat anak sibuk mengurusi tom dan melupakan kebutuhannya belajar.
c.       Kajian nilai
Di dalam game ini mengandung nilai psikologi. Dimana pemain game ini harus berfikir bagaimana agar hewan peliharaanya tetap sehat dan memiliki mood yang baik. Pemain game ini juga berfikir bahwa mereka  benar-benar memiliki hewan peliharaan yang arus di sayang dan diperhatikan layaknya hewan pada duna nyata, kucing Tom juga dapat marah dan sakit apabila tidak diperhatikan dan disayang.
Nilai keindahan juga terdapat di dalam game ini. Pemain dapat memadu-padankan asesoris-asesoris kucing Tom agar telihat indah bagi pemilik Tom. Contohnya memberi baju dan kacamata yang dikehendaki untuk dipakai oleh Tom. Pemain dapat membeli asesoris-asesoris Tom dengan koin yang didapatkan dari game yang terdapat pada aplikasi My Talking Tom tersebut.
Nilai moral juga terdapat didalam permainan ini, bagaiman cara agar Tom yang dipelihara tidak marah dan bersedih. Apabila Tom diperlakukan dengan buruk seperti memukul atau menyentuh-nyentuh ekornya Tom akan marah. Bagi anak nilai ini penting, bagaimana dia memperlakukan Tom peliharaanya agar tidak marah dan bersedih agar nantinya dapat diaplikasikan di dalam dunia nyata.  Dia diharapkan bisa memperlakukan orang lain dengan baik layaknya Tom peliharaan virtualnya.
Permainan ini memiliki nilai edukasi yang baik untuk anak. Anak akan belajar menyayangi hewan peliharaan dan mahluk hidup lain. Nilai hiburan juga terdapat dalam permainan ini, apabila ada anak yang tidak di izinkan atau tidak bisa memelihara hewan di rumah maka mereka bisa memelihara dan merawat Tom sebagai hewan peliharaan virtual.
Namun, game ini juga memiliki nilai negatif pada nilai sosial. Dengan memainkan game ini anak akan lebih fokus pada game tersebut hingga kurang berinteraksi kepada orang lain. Mereka akan lebih mementingkan keinginan dari pada kebutuhan. Semua kegiatan apabila berlebihan akan menjadi jelek, begitu pula game ini dapat membuat anak lebih mementinkan keinginanya untuk bermain dari pada kebutuhan mereka untuk belajar. Efek negatif ini yang seharusnya dihilangkan dari game ini.
d.      Kajian makna
Makna yang terkandung dalam game ini lebih menekankan bahwa setiap hewan peliharaan harus senantiasa disayang dan dikasihi, walaupun Tom bukanlah hewan nyata namun anak akan belajar menyayanginya layaknya hewan sungguhan, dengan hal tersebut anak akan belajar menyayangi mahluk hidup lain. Tom yang selalu meminta diperhatikan ketika ingin ke toilet, ketika lapar, dan ketika kotor membuat anak menjadi menyayangi hewan peliharaan virtual tersebut.








BAB III
Penutup
a.      Kesimpulan
Multimedia e-learning adalah multimedia yang memudahkan proses pembelajaran, membuat pembelajaran menjadi efektif dan efisisen. Namun, e-larning juga memiliki kekurangan pada bidang sosialisasi dalam wujud nyata, siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa lain tidak dapat berinteraksi secara nyata, sedangkan komunikasi yang baik itu memerlukan iteraksi secara nyata. Walaupun masih dapat melakukan kegiatan komunikasi namun e-learning tidak dapat melatih individu berani menghadapi individu lain dan melakukan interaksi secara langsung karena mereka terbiasa belajar di depan komputer bukan menghadapi orang secara langsung. E-learning juga membutuhkan sinyal internet untuk melakukkan kegiatan pembelajaranya, sehingga apabila  berada di tempat yang tidak ada sinyal maka pembelajaran ini tidak dapat dilakukkan.
Film animasi juga termasuk dalam multimedia, salah satunya yaitu film animasi berjudul “Dr.Seuss The Loraks”. Dr.Seuss The Lorax  adalah sebuah film animasi komputer 3D Amerika Serikat tahun 2012 yang diangkat dari buku cerita anak-anak berjudul sama karangan Theodor Seuss Geisel atau akrab dipanggil Dr. Seuss. Film ini disutradarai oleh Chris Renaud dan Kyle Balda. Pengisi suaranya antara lain Zac Efron,Taylor Swift, Danny DeVito dan Betty White. Film ini dirilis oleh Universal Pictures pada tanggal 2 Maret 2012, bertepatan dengan peringatan ulang tahun Dr. Seuss ke-108,dibuat dan liris. Film ini membawa pesan yang penting untuk generasi muda agar menjaga lingkungan dan alam ciptaan Tuhan. Film animasi yang berjudul “Dr. Seuss The Lorax” berhasil menarik perhatian penulis untuk mengangkatnya sebagai media hiburan yang sekaligus media pembelajaran nilai kehidupan yang berharga. Yang untuk saat ini, isu global warming masih terngiang. Sehingga, akan membantu jika gerakan menanam pohon untuk bumi ini akan meminimalisir isu global warming tersebut. Seperti itulah, pesan yang ditangkap oleh penulis dalam film animasi “Dr. Seuss The Lorax”.
Game “My Talking Tom” adalah salah satu game yang digemari anak-aanak saat ini. Game ini membuat anak dapat memelihara kucing virtual didalam gedjet mereka sendiri. Rasa bahagia karena dapat memiliki hewan peliharaan, dapat menyayangi dan mengasihinya layaknya mahluk hidup sesungguhnya membuat dunia anak menjadi bahagia dan ceria.
Kelebihan dan Kekurangan suatu multimedia tentunya  banyak, ketika suatu fungsi berjalan pasti dibelakan fungsi itu berjalan pula kekurangan-kekurangan yang mungkin bisa menjadi pelengkap atau bisa dikembangkan lagi dari kekurangan itu sendiri. Kekurang-kekurang dari multimedia yang ada harus disikapi dengan baik dan bijak.
Semua multimedia memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda, dampak yang dihasilkan pun juga berbeda-beda bagi setiap individu, tergantung dari aspek mana mereka melihat baik buruknya sebuah multimedia. Setiap multimedia memiliki baik dan buruknya bagi manusia. Tergantung pada manusia itu sendiri bagaimana menyikapi hal tersebut, dengan memilah-milah mana yang baik untuk dirinya dan buruk untuk dirinya.
b.      Saran
Sebagai pengguna multimedia kita manusia harus selektif dan berfikir dengan bijak dalam menghadapi perkembangan iptek masa kini. Bermunculannya macam-macam multimedia yang memudahkan kehidupan, hendaklah kita bisa mengambil nilai positifnya dari multimedia yang kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mengutamakan kebutuhan bukanya keinginanan, agar multimedia yang kita nikmati tidak berubah menjadi bumerang untuk diri kita sendiri.
Saran bagi pencipta multimedia, hendaklah membuat atau menciptakan multimedia yang memiliki nilai positif dan nilai guna yang tinggi seta memperhitungkan nilai negatifnya agar dapat mengurangi efek yang kurang baik bagi penikmat atau pemakai multimedia.  Saran khususnya untuk dunia multimedia di Indonesia. Perkembangan industri multimedia yang demikian cepat harus didukung oleh tersedianya sumber daya manusia Indonesia yang kompetitif, sehingga lahan yang empuk ini tidak diserbu oleh tenaga kerja asing yang sudah terlalu banyak merambah di Indonesia. Terjun di bidang teknologi multimedia merupakan profesi baru yang sedang dibutuhkan pada saat sekarang dan yang akan datang. Imajinasi yang kuat diperlukan di bidang ini untuk dapat membayangkan, melihat potensi, menciptakan apa yang tidak terbayangkan oleh kebanyakan orang saat ini.
Usaha pengembangan industri multimedia di Indonesia membutuhkan lebih banyak orang seperti itu untuk menyiapkan jalan menuju peradaban baru manusia di masa mendatang. Mereka bukan hanya para konglomerat yang mudah baginya untuk terjun ke dalam industri apa pun. Namun tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang handal, apa lah artinya
Makalah ini ditulis bertujuan untuk memberikan informasi mengenai baik buruknya multimedia. Penulis adalah manusia biasa yang pasti memiliki kesalahan,  dalam penulisan atau penyampaian maksud dan isi, maka dari itu penulis membutuhkan saran dan masukan bagi makalah ini agar dapat menjadi pembenaran untuk kedepannya, saran yang ingin disampaikan dapat dikirim melalui e-mail ke Umayahmisyatul@gmail.com. Semoga makalah ini dapat menjadi tambahan informasi dan referensi yang baik.











Daftar Pustaka
http://my-talking-tom.id.uptodown.com/android(Internet diakses 20 Sepetember 2015, 15:17)
http://ekoshp.com/2011/05/talking-tom-mainan-dikala-suntuk/(Internet diakses 20 Sepetember 2015, 15:33)
https://id.wikipedia.org/wiki/the-loraks(Internet diakses 20 Sepetember 2015, 16:12)
http://www.bicaraberita.com/2014/11/kelemahan-multimedia.html(Internet diakses 20 Sepetember 2015, 15:51)
https://id.wikipedia.org/wiki/the-loraks(Internet diakses 20 Sepetember 2015, 16:44)














Lampiran