GOOD
AND BAD IN MULTIMEDIA
MAKALAH
Disusun
untuk memenuhi tugas
Matakuliah
Teori Multimedia
Yang
dibina oleh :
Andreas
Syah Pahlefi S.Sn, M.Sn
Oleh
:
Misyatul
Umayah
NIM
130251613144
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA
JURUSAN
SENI DAN DESAIN
FAKULTAS
SASTRA
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
2015
BAB I
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Multimedia sekarang ini digunakan
manusia dimana saja dan kapan saja, digunakan siapa saja mulai dari yang dewasa
hingga anak kecil. Terkadadang manusia tidak mengetahui bahwa yang mereka
gunakan termasuk multimedia. Multimedia di sekitar kita memberikan banyak perubahan pada
kehidupan manusia, hal tersebut juga didukung dengan perkembangan iptek yang
berkembang.
Kelebihan multimedia adalah menarik indera dan
menarik minat, karena merupakan gabungan antara pandangan, suara dan gerakan.
Lembaga riset dan penerbitan komputer, yaitu Computer Technology Reseach (CTR)
, menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20 % dari yang dilihat dan #0 %
dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50 % dari yang dilihat dan
didengar dan 80 % dari yang dilihat, didengar dan dilakukan sekaligus. Maka
multimedia sangatlah efektif. Sehingga multimedia menjadi tool yang ampuh untuk
pengajaran dan pendidikan serta untuk meraih keunggulan bersaing perusahaan.
Multimedia akan membantu meratakan zaman informasi ke
jutaan orang yang belum memakai komputer. Dari suvei Roper yang diseponsori IBM
didapati lebih dari separuh responden tidak menginginkan komputer, yang buth
manual (washington Post 27/12/73, Business: 13). Maka multimedia memberikan
kunci kepada industri komputer untuk mencapai pasar yang belum tersentuh ini,
yang akan menyebabkan ledakan penggunaan komputer. Bahkan multimedia dipakai
oleh perusahaan dunia menyediakan material pemasaran kepada dealernya yang akan
mengiklankan di surat kabar, televisi atau di internet.
Dari berbagai media
informasi, multimedia memilki suatu kelebihan tersendiri yang tidak dapat
digantikan oleh penyajian media informasi lainya. Kelebihan dari
multimedia adalah menarik indra dan menarik minat, karena merupakan gabungan
antara pandangan,suara dan gerakan. Lembaga riset dan penerbitan komputer yaitu
Computer Technology Research (CTR) menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat
20 % dari yang dilihat dan 30 % dari yang didengar. Tetapi orang
mengingat 50 % dari yang dilihat dan didengar dan 80 % dari yang dilihat,
didengar dan dilakukan sekaligus.
Ketika orang atau pengguna menggunakan perangkat
komputer sendiri akan merasakan kekurangan dari perangkat itu sendiri, padahal
komputer itu sendiri sudah termasuk dalam hal multimedia, karena terdiri dari
text, graphic, audio, video dan animasi seperti definisi multimedia sendiri.
Kelebihan dan Kekurangan suatu multimedia
tentunya banyak, ketika suatu fungsi
berjalan pasti dibelakan fungsi itu berjalan pula kekurangan-kekurangan yang
mungkin bisa menjadi pelengkap atau bisa dikembangkan lagi dari kekurangan itu
sendiri. Seperti ketika jaman dahulu multimedia yang sangat terbelakang bisa
dibilang karena terdiri dari beberapa pixel saja, untuk ukuran gambar atau
foto. Animasi yang kurang atau masih menggunakan 2D atau 2 Dimension yang masih
kotak-kotak. Tetapi sekarang setelah melihat kekurangan tampilah animasi yang
halus dan bagus, bahkan bisa sepeti halnyata. Seperti film terkenal Avatar yang
menggunakan multimedia yang sangat canggih.
Pada multimedia, tentunya mempunyai suatu kelebihan
dan kekurangan. Lalu untuk mengetahui suatu kelebihan dari suatu multimedia,
tentunya harus mengetahui definisi dari kelebihan multimedia. Pada setiap
multimedia yang ada pasti terdapat kajian-kajian yang penting untuk dibahas.
Kajian yang mengandung nilai-nilai positif dan negatif yang perlu kita ketahui.
Dari banyaknya multimedia disekitar kita, berdampingan
dengan kita, bahkan kita gunakan setiap hari, pasti dapat kita rasakan baik
buruknya multimedia tersebut bagi kita. Sebagai pengguna multimedia perlu kita
mengetahui baik buruknya multimedia tersebut bagi kita. Penulis merasa perlu
membahas baik buruk multimedia agar kita lebih selektif dan lebih bijak dalam
menggunakan multimedia untuk kelangsungan hidup dalam perkembangan iptek yang
terus berkembang.
b. Rumusan masalah
Makalah ini akan membahas tiga jenis
multimedia yang dipilih oleh penulis dan akan menjeleskan:
1. Bagaimanakah profil dari multimedia tersebut?
2. Apasajakah baik buruk multimedia itu dari
kajian fungsi, kajian nilai, dan kajian
maknanya?
BAB II
Pembahasan
A. E-Learning sebagai multimedia pembelajaran
a. Profil multimedia
Istilah e-learning memiliki definisi yang sangat luas. Namun,
secara sederhana e-learning dapat diartikan dari huruf “e” yang merupakan
singkatan dari elektronik dan kata “learning” yang bearti pembelajaran. Dengan
demikian e-learning bisa diartikan sebagai pembelajaran dengan memanfaatkan
bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer.
E-learning untuk pertama kalinya diperkenalkan
oleh Universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan
menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction) dan
komputer bernama PLATO. Sejak itu, e-learning terus mengalami perkembangan dari
masa ke masa.
Sekarang, hampir semua perguruan tinggi
memiliki situs, meski tidak semuanya dilengkapi dengan fasilitas e-learning.
Mudahnya membuat web atau blog juga membuat banyak sekolah membuatnya. Demikian
pula blog-blog yang dibangun oleh guru, yang sebagian
sengaja untuk digunkan sebagai tempat untuk membagikan materi kepada peserta
didik, bahkan sebagian lagi sudah digunakan untuk melakukan evaluasi (test)
secara online.
b. Kajian fungsi
E-learning
memiliki fungsi sebagai salah satu multimedia yang memberikan kesempatan
belajar dan mengajar dimana saja dan kapan saja. Pendidik dan peserta didik
tidak dituntut untuk duduk berkumpul disuatu tempat untuk melakukan proses pembelajaran,
mereka hanya cukup duduk didepan komputer atau gedjet mereka yang memiliki
akses internet, dan kemudian melakukan kegiatan belajar mengajar.
E-learning
memiliki fungsi efisien yaitu lembaga penyelenggara e-Learning dapat mengurangi
bahkan menghilangkan biaya perjalanan untuk pelatihan, menghilangkan biaya
pembangunan sebuah kelas dan mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pelajar
untuk pergi ke sekolah. Penggunanya cukup belajar di depan komputer saja tanpa
harus repot-repot mempersiapkan akomodasi biaya yang tidak etrlalu banyak.
Kegiatan belajar seperti ini tengah
digandrungi karena perkembangan jaman yang semakin pesat. Apa saja dapat
dilakukan di komputer dan gadjet yang mudah dijangkau tanpa harus bersusah
payah datang ke sekolah untuk belajar. Pembelajaran akan lebih evisien waktu,
contoh seperti waktu perjalanan menuju sekolah. Dengan media ini dimanapun guru
berada tetap bisa mengajar untuk peserta didiknya.
c. Kajian nilai
Nilai sosial
diperlukan dalam proses pembelajaran, saling bersosialisasi secara langsung
perlu untuk proses pembelajaran. Namun, dalam e-learning guru dan siswa atau
siswa dengan siswa tidak dapat berinteraksi secara langsung. Kurangnya
interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses
belajar mengajar.
Pemakai dapat dengan mudah menggunakan
aplikasi e-Learning dimanapun juga selama mereka terhubung ke internet.
e-Learning dapat dicapai oleh para pemakai dan para pelajar tanpa dibatasi oleh
jarak, tempat dan waktu. Kemampuan bertanggung jawab : Kenaikan tingkat,
pengujian, penilaian, dan pengesahan dapat diikuti secara otomatis sehingga
semua peserta (pelajar, pengembang dan pemilik) dapat bertanggung jawab
terhadap kewajiban mereka masing- masing di dalam proses belajar mengajar.
d. Kajian makna
Makna yang terkandung pada e-learning adalah
belajar tidak hanya di dalam kelas saja. Dengan e-learning orang dapat belajar
bersama dalam waktu yang sama walau jarak memisahkan mereka. Pembelajaran tidak
harus disusahkan pada transportasi, cukup dengan belajar di depan komputer guru
dan murit dapat melakukkan kegiatan belajar-mengajar.
B. Film animasi “ Dr. Deuss The Loraks”
a.
Profil multimedia
Profil multimedia
Judul
Film : Dr. Deuss The Lorax
Sutradara
: Chris Renaud dan Kyle Balda
Penulis
: Ken Daurio
dan Dr. Seuss
Pemain
: Danny DeVito, Ed Helms, Taylor Swift, Zac Efron,
Rob Riggle, Betty White, Jenny Slate, Nasim Pedrad, Stephen Tobolowsky, Elmarie
Wendel, Danny Cooksey
Produser
: Chris Meledandri, John Cohen, dan Janet Healy
Produksi
: Universal Pictures
Jenis
Film : Animasi
Dr. Seuss the Lorax adalah sebuah film yang digarap
oleh sutradara handal yaitu Chris Renaud dan Kyle Balda dan didistribusikan
oleh Universal Pictures.Film animasi berbasis 3D buatan Illumination
Entertainment ini dibuat berdasarkan buku cerita anak-anak karangan Theodor
Seuss Giesel atau akrab dipanggil Dr. Seuss. Selain kisahnya yang penuh pesan
moral, film ini juga didukung banyak nama besar sebagai pengisi suaranya. Chris
Renaud, sang sutradara berhasil meyakinkan Danny DeVito, Zac
Efron, Taylor Swift, Ed Helms, dan Betty White untuk ikut
mengisi suara karakter animasi dalam film ini.
Pada dasarnya, film Dr. Seuss The Lorax memiliki
cerita yang sangat sederhana. Sang sutradar film ini ingin mencoba
membangkitkan semangat generasi muda untuk melestarikan alam demi kehidupan
masa depan yang lebih baik. Namun lewat tangan dingin sutradara Chris Renaud
dan Kyle Balda, alur film ini seakan dimodifikasi dengan bentuk yang lebih
menyenangkan seperti menambahkan unsur musikal didalamnya. Walaupun begitu,
film ini tidak terkesan seperti film musical.
Dengan menawarkan nuansa gambar yang sangat cerah dan tokoh-tokoh animasi
lucu seperti beruang, burung, ikan, dan karakter penjaga hutan yang bertubuh
mungil berwarna oranye yaitu Lorax, dapat dipastikan secara tidak langsung film
ini akan sangat jauh dari kesan membosankan. Film ini bertema tentang Kelestarian
Lingkungan. Dr. Seuss the Lorax bercerita tentang kehidupan di sebuah kota yang
bernama Thneed-Ville, sebuah kota yang semua benda di dalamnya artifisial.
Bukan hanya rumah dan jalanan saja, bahkan sampai pohon pun tak ada yang
benar-benar asli.
Alur yang digunakan dalam film ini adalah alur campuran. Walaupun begitu,
film ini lebih dominan menggunakan alur maju. Latar dalam film ini diperihatkan
dengan jelas, sehingga penonton dapat memahami dengan jelas latar film ini.
Cerita ini berawal dari kehidupan di sebuah kota yang bernama Thneed-Ville,
kota yang semua benda di dalamnya artifisial. Bukan hanya rumah dan jalan,
bahkan sampai pohon pun tak ada yang benar-benar asli. Pepohonannya diproduksi
oleh industri dan bisa diatur untuk musim semi, musim salju, dan untuk disko.
Sedangkan untuk mendapatkan udara segar, penduduknya membelinya di perusahaan
milik O’Hare (Rob Riggle). Kota ini dibatasi tembok tinggi dan tak seorang pun
penghuninya boleh melewati tembok ini. Semuanya sudah tersedia dan tak ada gunanya
keluar dari batas kota. Semua orang patuh, kecuali Ted (Zac Efron). Ted harus
melewati batas kota untuk mencari apa yang jadi impian Audrey (Taylor Swift).
Audrey ingin melihat pohon yang sesungguhnya, bukan sekedar replika buatan
manusia. Kalau itu yang diinginkan Audrey, Ted akan mencarinya. Apa pun akan ia
lakukan untuk mendapatkan perhatian gadis yang jadi pujaan hatinya ini. Tentu
saja ini bukan perkara gampang, tapi tekad Ted sudah bulat. Ia harus mencari
tahu apa yang sebenarnya terjadi pada pohon-pohon yang dulu tumbuh bebas di
muka bumi.
Perjalanan panjang mempertemukan Ted dengan Once-ler (Ed Helms). Once-ler
memang bukan pribadi yang ramah. Ia sengaja mengasingkan diri dari keramaian.
Dari Once-ler pula Ted mengenal nama The Lorax (Danny DeVito) yang konon
bertekad melindungi alam ini dari kerusakan. Sayang usaha The Lorax gagal.
Semua pohon kini sudah musnah. Satu-satunya harapan yang tersisa adalah bila
Ted berhasil menemukan benih pohon dan ini bukan sesuatu yang gampang.
Walaupun film ini berjudul Lorax, akan tetapi Lorax bukanlah tokoh utama di
cerita ini. Onceler bahkan lebih terkesan sebagai tokoh utama, walaupun
sebenarnya yang menjadi fokus cerita adalah Ted. Alur cerita dalam film ini
agak membingungkan karena alurnya yang campuran tersebut, namun tokoh-tokoh di
dalamnya memiliki watak dan bentuk yang jelas dan berbeda. Gaya bahasa yang
digunakan adalah bahasa sehari-hari namun tetap sopan dan santun. Sehingga
mudah dipahami dan dapat ditonton untuk semua usia.
b. Kajian fungsi
Seperti halnya film yang lain fungsi dari film
ini adalah sebagai hiburan. Namun, selain fungsi hiburan film ini juga memiliki
fungsi edukasi. Dimana penonotonya disuguhkan tontonan yang bermanfaat yang
mengajak unruk perubahan menuju lebih baik dari pada sebelumnya.
Pesan yang dapat kita ambil dari film ini
adalah kita harus menjaga kelestarian lingkungan agar kita bisa tetap menikmati
sumber daya yang disediakan oleh alam. Menjaga kelestarian lingkungan adalah
hal yang sangat penting. Alam ini tidak dapat kita jaga sendirian, sehingga
kita harus mengajak sesama manusia untuk bersama-sama menjaga alam ini.
Walaupun begitu, kita tetap harus memulainya dari diri kita sendiri.
c. Kajian nilai
Film ini memiliki nilai edukasi yang tinggi
khususnya bagi anak utuk belajar mencintai alam dan lingkunaganya. Film animasi
yang berjudul “Dr. Seuss The Lorax”
berhasil menarik perhatian penulis untuk mengangkatnya sebagai media hiburan
yang sekaligus media pembelajaran nilai kehidupan yang berharga. Yang untuk
saat ini, isu global warming masih terngiang. Sehingga, akan membantu jika
gerakan menanam pohon untuk bumi ini akan meminimalisir isu global warming
tersebut. Seperti itulah, pesan yang ditangkap oleh penulis dalam film animasi “Dr. Seuss The Lorax”.
d. Kajian makna
Dimana dari film kartun tersebut pada dasarnya hanya
menyampaikan pesan untuk para generassi muda untuk tetap mencintai alam dengan
memelihara dan merawat alam sekitar kita. Alam sekitar yang akan kita rawat dan
pelihara dimulai dari pohon. Tumbuhnya pohon di sekitar kita harus terus
digalakkan, sebab seperti yang kita ketahui pohon adalah sala satu tumbuhan
yang sangat berjasa pada kehidupan kita. Pohon-pohon tersebut dapat
menghasilkan udara yang segar untuk pernafasan kita. Dan udara segar ini secara
cuma-cuma kita dapat dari sebuah pohon. Pohon-pohon itu hanya meminta kita
untuk merawatnya dengan baik dengan tetap memberi asupan air dan zat hara
untuknya serta tidak mengganggu metabolisme saat fotosintesis. Dimana hal-hal
yang dibutuhkan pohon tersebut tidak sebanding dengan kita yang selalu
memanfaatkan segala apa yang ada pada pohon. Speerti yang kita ketahui, kita
tidak hanya memanfaatkan pohon untuk menerima udara segar saja tetapi juga jika
ia memiliki buah, kita juga dapat memanfaatkannya sebagai bahan makanan kita.
Dan jika pohon tersebut, juga memiliki batang yang kuat, kita juga pasti
memanfaatkannya sebagai bahan bangunan atau perlengkapan rumah tangga yang
lain. Dan masih banyak lagi yang dapat kita manfaatkan dari pohon yang tidak
dapat disebutkan secara detail untuk artikel ini.
Selain hal itu, dari peran-peran yang diperankan dalam
film animasi ini juga mengajarkan sifat tanggung jawab. Dimana sifat tanggung
jawab ini wajib dimiliki oleh setiap manusia atas segala perbuatan yang telah
dilakukannya. Jika setiap manusia mau untuk bertindak tanggung jawab pasti
kehidupan manusia akan senantiasa nyaman dan tenteram. Di dalam film animasi
ini, diceritakan peran The Oce-Ler yang tidak mendengarkan amanat The Lorax
untuk menjaga hutan dengan baik. Ia terlalu tamak dengan hasil pekerjaannya
yang menebang semua pohon di hutan untuk dijadikan barang-barang yang banyak
digunakan manusia. Hingga, suatu ketika ia sadar bahwa ia melanggar amanat yang
diberikan The Lorax padanya dan hanya penyesalan yang ia hadapi selama hidupnya
hingga masa tuanya datang. Dari peran tersebut kita juga dapat mengambil
pelajaran bahwa sifat tamak akan menghancurkan kehidupan kita. Sifat tamak akan
menghilangkan akal sehat kita, juga akan membuat penyesalan di kemudian hari
yang tidak akan bisa dibayar dengan apapun. Maka dalam kehidupan yang saat ini
telah berjalan, sebaiknya kita benar-benar harus hati-hati. Lebih banyak
bersyukur atas segala pemberian-Nya dan menepati segala perintah-Nya akan
membawa kehidupan manusia tenteram dan damai sepanjang masa.
C. Game “My Talking Tom”
a.
Profil multimedia
Profil multimedia
Nama game ini adalah “My Talking Tom”, game
ini adalah game yang dapat dimainkan oleh siapa saja, dewasa hingga anak kecil.
Namun, pada kentyataanya game ini kebanyakan dimainkan oleh anak kecil. game
ini adalah game memelihara hewan peliharaan virtual yaitu kucing laki-laki yang
bernama tom, namun nama dari kucing peliharaan tersebut dapat diganti dengan
nama yang dikehendaki oleh pemain game ini. Game ini muncul sekitar tahun 2013,
setelah banyaknya bermunculan game-game peliharaan virtual.
Di dalam game ini terdapat vitur-vitur pilihan
seperti game-game tambahan di dalamnya, contohnya seperti tetris, balapan, dan
lain-laian, game tambahan lain ini bertujuan untuk pemain dapat memainkan game
lain didalam game ini dan mendapatkan koin yang bisa digunakan untuk berbelanja
keperluan Tom, contohnya seperti pakaian, makanan, dan asesoris.
Tom atau si kucing, perlu di mandikan, diberi
makan, diberi minum, dan diperhatikan. Si tom juga dapat berbicara layaknya
manusia, ia dapat berdiri, menari, marah dan berbagai macam ekspresi lainya.
Terdapat tingkat-tingkat keadaan di dalam diri tom. Jika tom lapar maka tom
minta di beri makan dan minum. Tom memiliki tempat makan sendiri layaknya
manusia, ia akan duduk diatas meja dengan piring diatasnya, apabila makanan
habis pemain game harus berbelanja terlebih dahulu untuk menambah persediaan
makanan Tom.
Perkembangan pertumbuhan Tom terlihat dengan
level dimana pemain berada, semakin banyak level maka semakin tua Tom yang
dipelihara. Pada perkenalan awal Tom adalah kucing yang berada di troli bayi,
berkembang menjadi kucing dengan popok dan berkembang terus hingga menjadi
kucing dewasa. Tom juga dilengkapi dengan mood, ia dapat marah apabila ekornya
di sentuh-sentuh, dapat tertawa apabila perutnya di sentuh, dan dapat menjadi
manja apa bila di elus-elus. Game ini benar-benar layaknya memelihara hewan
sungguhan, permainan ini akan cepat membosankan bagi orang dewasa karena tidak
ada hal-hal yang menantang didalamnya, game ini hanya dimainkan apabila waktu
luang saja. Namun, jika anak kecil yang memainkanya akan berbeda, mereka dapat
merasakan benar-benar memiliki hewan peliharaan tanpa harus takut memikirkan
bahayanya memelihara hewan yang pasti memiliki insting liar walau tidak terlalu
banyak.
b. Kajian fungsi
Seperti halnya game-game lain fungsi My
Talking Tom memiliki fungsi utama sebagai hiburan. Namun, My Talking Tom juga
memiliki fungsi lain yaitu fungsi pembelajaran khususnya bagi anak. Game ini
bisa membuat anak belajar bagaimana memelihara hewan, memperlakukan mahluk
hidup lain dengan baik. Anak yang dirasa belum bisa memelihara hewan di dunia
nyata dapat belajar memelihara Tom si kucing, belajar menyayanginya, dan memperhatikanya
layaknya hewan di dunia nyata. Rasa kasih sayang dalam memperlakukan Tom dapat
diaplikasikan kepada mahluk hidup lain, anak akan belajar memperlakukan orang
lain dengan baik.
Fungsinya sebagai hiburan terkadang dapat
membuat anak melupakan kepentinganya untuk belajar dan malah bermain game ini,
efek negatif inilah yang sepatutnya dihilangkan. Apabila tom lapar, kotor, atau
ingin ketoilet akan ada pemberitahuan sehingga membuat anak sibuk mengurusi tom
dan melupakan kebutuhannya belajar.
c. Kajian nilai
Di dalam game ini mengandung nilai psikologi.
Dimana pemain game ini harus berfikir bagaimana agar hewan peliharaanya tetap
sehat dan memiliki mood yang baik. Pemain game ini juga berfikir bahwa
mereka benar-benar memiliki hewan
peliharaan yang arus di sayang dan diperhatikan layaknya hewan pada duna nyata,
kucing Tom juga dapat marah dan sakit apabila tidak diperhatikan dan disayang.
Nilai keindahan juga terdapat di dalam game
ini. Pemain dapat memadu-padankan asesoris-asesoris kucing Tom agar telihat indah
bagi pemilik Tom. Contohnya memberi baju dan kacamata yang dikehendaki untuk
dipakai oleh Tom. Pemain dapat membeli asesoris-asesoris Tom dengan koin yang
didapatkan dari game yang terdapat pada aplikasi My Talking Tom tersebut.
Nilai moral juga terdapat didalam permainan
ini, bagaiman cara agar Tom yang dipelihara tidak marah dan bersedih. Apabila
Tom diperlakukan dengan buruk seperti memukul atau menyentuh-nyentuh ekornya
Tom akan marah. Bagi anak nilai ini penting, bagaimana dia memperlakukan Tom peliharaanya
agar tidak marah dan bersedih agar nantinya dapat diaplikasikan di dalam dunia
nyata. Dia diharapkan bisa memperlakukan
orang lain dengan baik layaknya Tom peliharaan virtualnya.
Permainan ini memiliki nilai edukasi yang baik
untuk anak. Anak akan belajar menyayangi hewan peliharaan dan mahluk hidup
lain. Nilai hiburan juga terdapat dalam permainan ini, apabila ada anak yang
tidak di izinkan atau tidak bisa memelihara hewan di rumah maka mereka bisa
memelihara dan merawat Tom sebagai hewan peliharaan virtual.
Namun, game ini juga memiliki nilai negatif
pada nilai sosial. Dengan memainkan game ini anak akan lebih fokus pada game
tersebut hingga kurang berinteraksi kepada orang lain. Mereka akan lebih
mementingkan keinginan dari pada kebutuhan. Semua kegiatan apabila berlebihan
akan menjadi jelek, begitu pula game ini dapat membuat anak lebih mementinkan
keinginanya untuk bermain dari pada kebutuhan mereka untuk belajar. Efek
negatif ini yang seharusnya dihilangkan dari game ini.
d. Kajian makna
Makna yang terkandung dalam game ini lebih
menekankan bahwa setiap hewan peliharaan harus senantiasa disayang dan
dikasihi, walaupun Tom bukanlah hewan nyata namun anak akan belajar
menyayanginya layaknya hewan sungguhan, dengan hal tersebut anak akan belajar
menyayangi mahluk hidup lain. Tom yang selalu meminta diperhatikan ketika ingin
ke toilet, ketika lapar, dan ketika kotor membuat anak menjadi menyayangi hewan
peliharaan virtual tersebut.
BAB III
Penutup
a. Kesimpulan
Multimedia e-learning adalah multimedia yang
memudahkan proses pembelajaran, membuat pembelajaran menjadi efektif dan
efisisen. Namun, e-larning juga memiliki kekurangan pada bidang sosialisasi
dalam wujud nyata, siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa lain tidak dapat
berinteraksi secara nyata, sedangkan komunikasi yang baik itu memerlukan
iteraksi secara nyata. Walaupun masih dapat melakukan kegiatan komunikasi namun
e-learning tidak dapat melatih individu berani menghadapi individu lain dan
melakukan interaksi secara langsung karena mereka terbiasa belajar di depan
komputer bukan menghadapi orang secara langsung. E-learning juga membutuhkan
sinyal internet untuk melakukkan kegiatan pembelajaranya, sehingga apabila berada di tempat yang tidak ada sinyal maka
pembelajaran ini tidak dapat dilakukkan.
Film animasi juga termasuk dalam multimedia,
salah satunya yaitu film animasi berjudul “Dr.Seuss The Loraks”. Dr.Seuss
The Lorax adalah sebuah film animasi
komputer 3D Amerika Serikat tahun 2012 yang diangkat dari buku
cerita anak-anak berjudul sama karangan Theodor Seuss Geisel atau akrab
dipanggil Dr. Seuss. Film ini disutradarai oleh Chris
Renaud dan Kyle Balda. Pengisi suaranya antara lain Zac
Efron,Taylor Swift, Danny DeVito dan Betty White. Film ini
dirilis oleh Universal Pictures pada tanggal 2 Maret 2012,
bertepatan dengan peringatan ulang tahun Dr. Seuss ke-108,dibuat dan liris.
Film ini membawa pesan yang penting untuk generasi muda agar menjaga lingkungan
dan alam ciptaan Tuhan. Film animasi yang berjudul “Dr. Seuss The
Lorax” berhasil menarik perhatian penulis
untuk mengangkatnya sebagai media hiburan yang sekaligus media pembelajaran
nilai kehidupan yang berharga. Yang untuk saat ini, isu global warming masih
terngiang. Sehingga, akan membantu jika gerakan menanam pohon untuk bumi ini
akan meminimalisir isu global warming tersebut. Seperti itulah, pesan yang
ditangkap oleh penulis dalam film animasi “Dr. Seuss The Lorax”.
Game “My Talking Tom” adalah salah satu game
yang digemari anak-aanak saat ini. Game ini membuat anak dapat memelihara
kucing virtual didalam gedjet mereka sendiri. Rasa bahagia karena dapat
memiliki hewan peliharaan, dapat menyayangi dan mengasihinya layaknya mahluk
hidup sesungguhnya membuat dunia anak menjadi bahagia dan ceria.
Kelebihan dan Kekurangan suatu multimedia tentunya banyak, ketika suatu fungsi berjalan pasti
dibelakan fungsi itu berjalan pula kekurangan-kekurangan yang mungkin bisa
menjadi pelengkap atau bisa dikembangkan lagi dari kekurangan itu sendiri.
Kekurang-kekurang dari multimedia yang ada harus disikapi dengan baik dan
bijak.
Semua multimedia memiliki fungsi dan kegunaan
yang berbeda-beda, dampak yang dihasilkan pun juga berbeda-beda bagi setiap
individu, tergantung dari aspek mana mereka melihat baik buruknya sebuah
multimedia. Setiap multimedia memiliki baik dan buruknya bagi manusia.
Tergantung pada manusia itu sendiri bagaimana menyikapi hal tersebut, dengan
memilah-milah mana yang baik untuk dirinya dan buruk untuk dirinya.
b. Saran
Sebagai
pengguna multimedia kita manusia harus selektif dan berfikir dengan bijak dalam
menghadapi perkembangan iptek masa kini. Bermunculannya macam-macam multimedia
yang memudahkan kehidupan, hendaklah kita bisa mengambil nilai positifnya dari
multimedia yang kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mengutamakan
kebutuhan bukanya keinginanan, agar multimedia yang kita nikmati tidak berubah
menjadi bumerang untuk diri kita sendiri.
Saran
bagi pencipta multimedia, hendaklah membuat atau menciptakan multimedia yang
memiliki nilai positif dan nilai guna yang tinggi seta memperhitungkan nilai
negatifnya agar dapat mengurangi efek yang kurang baik bagi penikmat atau
pemakai multimedia. Saran khususnya
untuk dunia multimedia di Indonesia. Perkembangan industri multimedia yang
demikian cepat harus didukung oleh tersedianya sumber daya manusia Indonesia
yang kompetitif, sehingga lahan yang empuk ini tidak diserbu oleh tenaga kerja
asing yang sudah terlalu banyak merambah di Indonesia. Terjun di bidang
teknologi multimedia merupakan profesi baru yang sedang dibutuhkan pada saat
sekarang dan yang akan datang. Imajinasi yang kuat diperlukan di bidang ini
untuk dapat membayangkan, melihat potensi, menciptakan apa yang tidak
terbayangkan oleh kebanyakan orang saat ini.
Usaha
pengembangan industri multimedia di Indonesia membutuhkan lebih banyak orang
seperti itu untuk menyiapkan jalan menuju peradaban baru manusia di masa
mendatang. Mereka bukan hanya para konglomerat yang mudah baginya untuk terjun
ke dalam industri apa pun. Namun tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang
handal, apa lah artinya
Makalah
ini ditulis bertujuan untuk memberikan informasi mengenai baik buruknya
multimedia. Penulis adalah manusia biasa yang pasti memiliki kesalahan, dalam penulisan atau penyampaian maksud dan
isi, maka dari itu penulis membutuhkan saran dan masukan bagi makalah ini agar
dapat menjadi pembenaran untuk kedepannya, saran yang ingin disampaikan dapat
dikirim melalui e-mail ke Umayahmisyatul@gmail.com.
Semoga makalah ini dapat menjadi tambahan informasi dan referensi yang baik.
Daftar Pustaka
http://www.tintaguru.com/2014/10/e-learning-dan-sejarah-perkembangannya.html(Internet diakses 20 Sepetember 2015, 15:10)
http://www.m-edukasi.web.id/2012/12/kelebihan-dan-kekurangan-e-learning.html(Internet diakses 20 Sepetember 2015, 15:23)
http://my-talking-tom.id.uptodown.com/android(Internet diakses 20 Sepetember 2015, 15:17)
http://ekoshp.com/2011/05/talking-tom-mainan-dikala-suntuk/(Internet diakses 20 Sepetember 2015, 15:33)
http://www.bicaraberita.com/2014/11/kelemahan-multimedia.html(Internet diakses 20 Sepetember 2015, 15:51)
Lampiran